Jombang, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) meminta kalangan pesantren tidak terlalu khawatir dengan virus flu babi atau H1N1. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari para ahli, virus ini tidak terlalu berbahaya, berbeda dengan virus flu burung atau H5N1.

Hal ini disampaikannya kepada NU Online terkait penyebaran virus ini ke beberapa pesantren. Di Pesantren Tebuireng sendiri dilaporkan ada lima santri yang positif flu babi.

“Flu babi itu flu biasa, tidak terlalu berbahaya, berbeda dengan flu burung. Kalau pun ada laporan satu orang di Indonesia yang meninggal itu karena bercampur dengan penyakit yang lain,” katanya dihubungi NU Online di Jombang, Rabu (29/7).

Menurutnya virus flu babi tidak terlalu berbahaya untuk iklim tropis seperti Indonesia. “Menurut informasi yang saya terima, virus ini dahsyat di Eropa atau di negara-negara yang mempunyai suhu terlalu dingin,” katanya

Namun begitu, demikian Gus Sholah, kalangan pesantren juga tidak bisa menganggap enteng penyebaran virus ini.

“Tidak perlu khawatir tapi juga tidak boleh menganggap enteng. Kuncinya adalah memelihara kesehatan santri. Daya tahan tubuh harus terjaga. Para santri harus cukup istirahat, jaga kebersihan dan lain sebagainya,” katanya.

Sementara itu terkait lima santri Pesantren Tebuireng yang diberitakan positif flu babi, menurut Gus Sholah, sebenarnya belum ada laporan resmi dari pihak Departemen Kesehatan.

”Sudah diambil sampel darahnya. Tapi anggaplah memang positif ya tidak perlu khawatir. Saya bertanya apakah bisa diobati, ternyata bisa, ya sudah, diobati saja,” kata adik kandung Gus Dur ini. (nam)