Sumur Tua



Sebelumnya banyak yang tidak tahu keberadaan sumur ini tetapi setelah dibukak barulah mereka tahu bahwa di depan masjid ada sumurnya. Tentang pembukaan sumur tua ini sedikit kisah yang melatarbelakangi dibukaknya sumur ini. Berikut kisahnya
Dr, Kamil Almarisi beliau adalah Pengawas Kepala Sekolah SD se Indonesia, sebelumnya beliau tinggal di Kalimantan, beliau bukanlah alumni atau santri yang pernah belajar di Al-Muayyad, beliau mengenal Bah Umar pertama kali pada tahun 1992 lewat mimpi.
Dr. Kamil Almarisi semula memiliki ilmu kanuragan tidak tanggung-tanggung dia tidak mempan senjata apapun, suatu malam dia bermimpi bertemu seorang Kyai yang pada saat itu beliau tidak kenal siapa kyai yang menemui dalam mimpinya itu,dia hanya mengerti bahwa Kyai itu berasal dari Jawa karena dilihat dari model pakainnya.
Dalam mimpinya Kyai itu menunjuk pada dirinya dengan gitik (semacam kayu kecil pendek berukuran 50 cm yang biasa untuk aba-aba). Anehnya setelah bangun tidur dia mendapati tubuhnya lemah tak berdaya. Dan tanpa terasa ilmu kebal yang dimilikinya hilang. Dalam mimpinya itu pula Kyai berpesan untuk membenahi mesjid milik Kyai tersebut.
Kemudian Dr. Kamil mulai mencari Kyai yang pernah menemuinya dalam mimpinya. Sampai saat ia ingin memondokkan putranya. Kemudian Beliau pindah ke Jawa. Setelah di Jawa ini beliau masih terus mencari Kyai dalam mimpinya itu.
Semua pondok di Jawa di kelilingi dan bertanya-tanya. Dan dari sowan-sowan ke kyai-kyai tersebut banyak yang menyarankan untuk memondokkan putranya ke Al-Muayyad.
Maka beliau memutuskan untuk mendaftar anaknya ke Al-Muayyad, di Al-Muayyad pada saat itu memang sedang penerimaan murid baru. Waktu mendaftar di kantor PSB inilah beliau melihat gambar Kyai yang pernah dilihat dalam mimpinya di kalender yang di pasang di kantor PSB. Kemudian beliau berkata :”Inilah Kyai yang menemui saya” . Dari situlah beliau mengenal bahwa yang menjumpai dalam mimpinya adalah KH. Ahmad Umar.
Beliaupun melaksanakan amanah KH, Ahmad Umar dalam mimpinya yaitu merenovasi Masjid Al-Muayyad.
Ketika Haul KH. Ahmar Umar, Romadhon DR. Kamil berkunjung ke Al-Muayyad, menyampaikan mimpinya suruh membuka sumur didepan masjid .
Sumur Tua di depan mesjidpun di buka, dan setelah dibuka Romo KH. Abdul Rozak bermimpi ketemu KH. Abdul Manan, dalam mimpinya KH. Abdul Manan hanya berkementar kepada beliau: “Iki seng jenenge mikul duwur mindem jero”
Dr. Kamil Almarisi semula memiliki ilmu kanuragan tidak tanggung-tanggung dia tidak mempan senjata apapun, suatu malam dia bermimpi bertemu seorang Kyai yang pada saat itu beliau tidak kenal siapa kyai yang menemui dalam mimpinya itu,dia hanya mengerti bahwa Kyai itu berasal dari Jawa karena dilihat dari model pakainnya.
Dalam mimpinya Kyai itu menunjuk pada dirinya dengan gitik (semacam kayu kecil pendek berukuran 50 cm yang biasa untuk aba-aba). Anehnya setelah bangun tidur dia mendapati tubuhnya lemah tak berdaya. Dan tanpa terasa ilmu kebal yang dimilikinya hilang. Dalam mimpinya itu pula Kyai berpesan untuk membenahi mesjid milik Kyai tersebut.
Kemudian Dr. Kamil mulai mencari Kyai yang pernah menemuinya dalam mimpinya. Sampai saat ia ingin memondokkan putranya. Kemudian Beliau pindah ke Jawa. Setelah di Jawa ini beliau masih terus mencari Kyai dalam mimpinya itu.
Semua pondok di Jawa di kelilingi dan bertanya-tanya. Dan dari sowan-sowan ke kyai-kyai tersebut banyak yang menyarankan untuk memondokkan putranya ke Al-Muayyad.
Maka beliau memutuskan untuk mendaftar anaknya ke Al-Muayyad, di Al-Muayyad pada saat itu memang sedang penerimaan murid baru. Waktu mendaftar di kantor PSB inilah beliau melihat gambar Kyai yang pernah dilihat dalam mimpinya di kalender yang di pasang di kantor PSB. Kemudian beliau berkata :”Inilah Kyai yang menemui saya” . Dari situlah beliau mengenal bahwa yang menjumpai dalam mimpinya adalah KH. Ahmad Umar.
Beliaupun melaksanakan amanah KH, Ahmad Umar dalam mimpinya yaitu merenovasi Masjid Al-Muayyad.
Ketika Haul KH. Ahmar Umar, Romadhon DR. Kamil berkunjung ke Al-Muayyad, menyampaikan mimpinya suruh membuka sumur didepan masjid .
Sumur Tua di depan mesjidpun di buka, dan setelah dibuka Romo KH. Abdul Rozak bermimpi ketemu KH. Abdul Manan, dalam mimpinya KH. Abdul Manan hanya berkementar kepada beliau: “Iki seng jenenge mikul duwur mindem jero”
Sumber: klik disini
Terakhir Diperbaharui ( Selasa, 31 Januari 2012 08:30 )