Indeks Artikel |
---|
RIYADHOH DALA’IL AL-QUR’AN FAMII SYAUQIN |
Page 2 |
Semua Halaman |
“Orang yang paling baik diantara kalian semua adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkan Al-Qur’an.”
Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo sebagai salah satu pusat pendidikan Al-Qur’an yang menyajikan pembelajaran mulai dari Bil Ghoib Juz’amma sampai Bil Ghoib 30 Juz merupakan tempat Pendidikan Al-Qur’an yang masyhur dengan “Pesantren Mangkuyudan”, sudah puluhan bahkan ratusan Hafidz dan Hafidzoh ditelurkan oleh Pesantren yang dirintis KH. Abdul Manan dan KH. Ahmad Shofawi ini. Pondok Al-Qur’an tertua di Solo ini kemudian masyhur dengan Pondok Al-Qur’an karena barokah dan kemuliaan KH. Ahmad Umar Abdul Mannan yang terkenal dengan hamilul Qur’an.
Dimanapun belajarnya, Setelah seseorang mengkhatamkan Al-Qur’an 30 juz baik Bil Ghoib maupun Bin Nadzor maka sangat dianjurkan untuk selalu memuthola’ahnya. Terkhusus bagi para penghafal Al-Qur’an maka wajib baginya untuk selalu menjaga hafalannya. Dalam tulisan ini, penulis ingin menyajikan sebuah wadzifah/wirid AlQur’an yang biasa dilakukan oleh para Hafizh/Hafidzoh
dalam rangka menjaga Hafalan Al-Qur’an dan sekaligus riyadhoh demi kebaikan Al-Qur’annya. Ataupun bukan Hafihz/Hafidzoh yang ingin selalu mendawamkan hidupnya dalam rangka kecintaanya kepada Al-Qur’an. Hal ini didasarkan pada sebuah hadist:
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” (HR. Ahmad no. 15578).
Maksudnya:
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”.
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”????? ???????? “. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:
- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.
- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.
- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.
- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.
- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.
- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.
- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.
Untuk mengamalkan ijazah ini bisa sowan kepada para mujiz-mujiz yang memiliki hak mengijazahi amalan aurad ini. Banyak sekali para ulama atau Kyai yang bisa kita sowani untuk mendapatkan ijazah ini, Penulis contohkan antara lain KH. Fahrur Rozi Midkhol Pengasuh Pondok Pesantren Al-Faqih, Kauman, Selo, Tawangharjo, Grobogan, Jawa Tengah. Dengan mengamalkan ijazah ini maka sekali menyelam sambil minum air, artinya Al-Qur’an yang dihafalkan tetap terpelihara dengan baik, sekaligus Al-Qur’an yang telah dipelajari atau dihafalkan juga ditirakati. Sehingga semoga Al-Qur’an yang telah dipelajari atau dihafalkan menjadi lebih barokah.
Referensi:
1. Kitab Ihya’ Ulumuddin Imam Gozali juz II bab Al-Qur’an
2. Kitab Musnad Ahmad Bin Hambal nomor 15578.
3. http://yulef.blogspot.com/2014/03/mushaf-al-quran-fami-bisyauqin.html
Semoga bermanfaat. Amin
Ditulis oleh : Ahmad Muhamad Mustain Nasoha